Puisi Alan Angko Wijoyo Kawanku Menghadap Tuhan

Kawanku Menghadap Tuhan
Alan Angko Wijoyo

 

Pagi itu ku sapa dirimu
Kau senyum dan membisu
Siang itu ku bertanya padamu
Kau jawab tak ada apa-apa
      Sore hari ku pergi kerumahmu
      Ku lihat berkerumun orang
      Ku lihat kau terbujur
      Diam, pucat, tersenyum
Kau buat semua terheran
Kemarin kau masih menemaniku makan
Bercanda tawa tanpa batasan
Melepas semua pikiran
      Kau beriku suatu pelajaran
      Kau tak pernah anggap semua beban
      Kau begitu kuat menahan
      Selamat jalan kawan

Puisi Alan Angko Wijoyo. Kehilangan Cinta

 

 Kehilangan Cinta

Alan Angko Wijoyo

Tak pasti dikau
Setiapun tak mekar
Harapanku hanya bukti
Bukti dari hati
           Berubah secuil demi secuil
           Mungkin sebuah adaptasi
           Atau memang berubah
           Berubah dan hilang
Rindu jauh darimu
Walau baru bertemu
Rasa sayang yang menggebu-gebu
Kau balas dengan tatapan kelabu
       Diam dan penuh tanya
       Masihkah kau untukku
       Masihkah ada aku di hatimu
       Masih kah...
Mungkin ku terlalu cinta 
Sehingga terlihat gila
Penuh dengan cemburu
Takut kau berpaling jauh

Terluka_Alan angko wijoyo

Terluka
Alan angko wijoyo

Terdengar burung merintih dengan bahagia
Menemani dikala hati kecewa
Jauh dalam hati untuk mencinta
Hati terluka sulit dibuka
            Malamku hanya dapat ku isi dengan tidur
            Temanku hanya sepi yang menjamur
            Harapan datang namun menjepit
            Kan ku pilih namun begitu sulit
Cintanya sulit terbuang
Kenangannya selalu terbayang
Ingin rasanya untuk ku lupakan
Namun terkekang dalam pikiran
            Sakit teramat selalu datang
            Memberi beban dan tak tenang
            Entah mengapa hadirmu begitu kejam
            Membuat hati ini terasa keras tegenggam

Cinta Karna Nafsu

Cinta Karna Nafsu

 Alan Angko Wijoyo

Cinta... kau adalah kehancuran

Cinta...kau buatku jatuh dalam lembah maksiat

Cinta... kau bagaikan racun kehidupan

Itulah kau yang  menanti setiap generasi

Kau begitu bila hanya diikuti dengan nafsu

Cinta... oh cinta...

Kapankah kau hadir membawa sebuah keajaiban

Membawa sebuah ketentraman dan membawa perubahan

Ku butuh kau...

Ku harap kau...

Cinta sejatiku...

Cinta bukan karna nafsu...